Dear my dearest one,
Terima kasih sudah bersedia menemani selama 10 bulan ini. Buatku itu waktu yang amat panjang untuk sekedar dilewatkan.
10 bulan kamu mendampingi aku, mengantar-jemput, menemani aku keluar masuk rumah sakit, dan begitu banyak hal yg kamu sudah berikan tapi mungkin tidak aku lihat dengan jelas.
Begitu dekat dengan setahun hubungan kita berjalan, dan aku sadar begitu berharga setiap detik yang aku lewatkan bersamamu. You are priceless. Kamu mengajariku banyak hal. Bagaimana untuk menjaga kesetiaan, kemampuan untuk bersabar, saling memberi dukungan, menjadi pelengkap, terlebih kamu menunjukkan aku jalan supaya aku bisa lebih menjaga diri dan lebih dewasa.
"You see? Sepertinya aku gak akan bisa apa-apa tanpa kamu"
Kamu begitu luar biasa sabarnya menghadapi kelakuanku yang aneh, manja, dan moody. Kamu gak pernah mengeluh dan berhenti mengajarkanku pentingnya sebuah keluarga. Kamu memberikanku pelajaran dengan diam, supaya aku bisa lebih menggunakan logika dan hati untuk mengerti letak kesalahanku. Biarpun ada beberapa hal yang kamu gak suka dari aku, tapi kamu gak meminta aku buat berubah. You never ask me to be someone you want me to be, and I don't want me to be. You just want me to be someone better. Tapi aku sering gak bisa mengerti apa yang kamu mau. Kadang aku gak bisa diatur. Sampai akhirnya kamu diam.
10 bulan. Begitu banyak yang aku minta dari kamu. Berubah begini, jadi seperti itu, minta ini, pengen itu. Kamu mau. Pelan tapi pasti, kamu bukanlah orang yang sama seperti dulu. Aku banyak banyak meminta, seperti gak ada puasnya. Namun kamu, begitu sabar. Gak ngerti kenapa aku begitu buta melihat kesabaran kamu dan mengartikannya menjadi ketidakpedulian.
Ingatkah kamu 6/7 bulan pertama kita pacaran, hampir setiap bulan ada aja yang membuat kita bertengkar. Kurvanya naik turun hahaha
Memasuki bulan ke 8 sampai sekarang kita begitu damai ya. Kamu sibuk kerja, aku pun kadang sibuk dengan urusanku. Semakin lama makin terasa datar. Gak ada lagi menghabiskan waktu sehari penuh sm kamu, jarang kencan pula. Aku masih bertahan dengan terus mengirimkan kata 'I love you' yang gak pernah sekalipun kamu balas. Aku gak mau sedikitpun mengurangi rasa sayang aku buat kamu :)
And back to the line, sekali lagi aku mau ngucapin SELAMAT 10 BULAN, LELAKIKU TERSAYANG. Kamu akan selalu, selalu, dan selalu menjadi seseorang yang cukup sempurna buatku. Doaku, semoga apa yang kita jalanin gak akan ada yang sia-sia. Sejauh ini aku sudah melihat kamu bisa jadi seorang imam dan pemimpin yang baik.
Aku sayang kamu, Irfan.